S K O P I N

“Siswa” dan “Mahasiswa” adalah kata yang lumrah dalam dunia pendidikan. Kedua kata tersebut menyandang status tersirat yang sama yaitu sebagai peserta didik dalam suatu tingkat jenjang tertentu. Siswa adalah peserta didik pada sebuah jenjang pendidikan, baik menengah dasar, pertama maupun menengah atas. Sedangkan mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang perguruan tinggi.

Meskipun demikian siswa dan mahasiswa hanya memiliki perbedaan pada imbuhan kata “maha” dalam mahasiswa, jangan sampai kita menyamakan kedudukan siswa dan mahasiswa itu dalam satu level, karena tentu keduanya memiliki makna yang berbeda. Menurut KBBI, kata “Maha” diartikan sebagai sangat; amat; teramat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa tentunya memiliki peran yang jauh lebih besar dibandingkan dengan siswa. Tetapi selain penambahan peran, ternyata masih terdapat hal-hal lain yang membedakan antara mahasiswa dengan siswa lho, skopers! Berikut hal-hal yang membuat mahasiswa jauh berbeda dengan siswa :

1. Mahasiswa dan Identitas yang Dimilikinya
Menyandang status sebagai mahasiswa adalah sebuah kesempatan emas yang hanya dimiliki dalam rentang waktu yang singkat. Masa pembentukan kepribadian Maha, terjadi pada masa mahasiswa. Masa transisi dari remaja menuju dewasa awal. Masa transisi perubahan pola pikir, cara pandang, dan tindakan dalam pengambilan keputusan.

Peran seorang mahasiswa tentu saja lebih luas daripada siswa, tingkat kedewasaan dan cara pandang lebih diandalkan dalam penyerapan ilmu. Mahasiswa memikul tanggung jawab Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang merupakan salah satu tujuan pencapain yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi. Setiap perguruan tinggi haruslah melahirkan orang-orang yang memiliki semangat juang tinggi,

Individu yang memiliki pemikiran-pemikiran yang kritis, kreatif, mandiri, inovatif, dsb. Dapat dinyatakan pula bahwa Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu tanggung jawab yang harus di topang penuh oleh seluruh mahasiswa. Tri Dharma Perguruan Tinggi terdiri dari 3 poin , yaitu : Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, Pengabdian kepada Masyarakat.

Harapan bangsa untuk mahasiswa adalah mahasiswa dapat menjadi problemsolver (pemecah masalah) dan agentofchange (agen perubahan) dari segala problematika yang ada di tengah masyarakat. Akademik memang tanggung jawab utama sebagai pelajar, namun jangan lupa bahwa tanggung jawab kita terhadap bangsa juga besar. Apalagi kita sebagai pemuda Indonesia nih, sobat skopers. Tentunya peran kita dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur sangat dibutuhkan oleh bangsa kita. Yuk, bergerak! Jangan hanya menjadi sobat rebahan yang tak punya aksi nyata ya, skopers.

2. Berorientasi ke Masa Depan
Ketika menjadi siswa, yang terjadi adalah aktifasi proses berpikir mengenai diri sendiri dan mulai meraba masa depan yang ingin diraih. Seorang mahasiswa biasanya sudah memiliki pemikiran lima tahun ke depan, sedangkan seorang siswa memiliki pemikiran lima hari kedepan. Dengan kata lain, mahasiswa sudah memiliki tujuan hidup yang jelas dan cara pandang yang lebih luas.

Seorang siswa biasanya dituntut untuk hanya sekedar tahu, namun seorang mahasiswa dituntut tahu dan jernih dalam berpikir dan bijak dalam bertindak. Sehingga, menjadi mahasiswa adalah kesempatan untuk menetapkan jati diri kita sehinnga kita menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, komunikatif dalam memecahkan persoalan kehidupan. Jadi, jangan siakan kesempatan emas menjadi mahasiswa dalam proses pencarian jati diri dan pematangan karakter, ya!

3. Mahasiswa Dituntut Berpikir Kritis
Mahasiswa didalam keadaan apapun dituntut untuk selalu berfikir kritis, sedangkan siswa masih dalam tahap dilatih oleh guru di sekolah untuk berfikir secara kritis. Menurut Strader (1992), bepikir kritis adalah suatu proses pengujian yang menitikberatkan pendapat tentang kejadian atau fakta yang mutakhir dan menginterprestasikannya serta mengevaluasi pandapat-pandapat tersebut untuk mendapatkan suatu kesimpulan tentang adanya perspektif atau pandangan baru.

Jadi, dalam mengemukakan pendapat yang dimilikinya, mahasiswa harus dituntut untuk berpikir secara kritis dan logis, serta harus mampu bertanggung jawab atas setiap argumen yang keluar dari mulutnya. Biar argumenmu tidak gampang terpatahkan, kamu harus punya landasan yang kuat dan pengetahuan ataupun penelitian terdahulu. Bagaimana caranya mengetahui itu? Tentu jawabannya adalah dengan membaca. Jadi, jangan lupa perbanyak membaca untuk menambah wawasan ya, sobat skopers! Ingat, buku adalah cakrawala dunia, lhooo.

4. Mahasiswa Bisa Beradaptasi Dengan Lingkungan Sosial
Ketika sudah menjadi mahasiswa, kita akan dihadapkan dengan berbagai macam aktivitas yang menuntut kita untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sosial. Adalah hal yang baru dalam memasuki dunia kampus kita dipertemukan dengan berbagai macam mahasiswa yang datang dari berbagai macam daerah dengan berbagai macam pula karakteristik yang dimilikinya. Kemampuan adaptasi sosial tentu harus ditingkatkan oleh setiap mahasiswa untuk menjalani aktivitas sosial selama masa kuliahnya.

Sebagai mahasiswa, kita harus mulai belajar untuk menundukkan ego ya, sobat skopers. Memahami bahwa setiap individu adalah berbeda dengan banyak macam karakteristiknya, kita harus bisa bersikap bijak dalam menjalin hubungan kemanusiaan.

5. Pribadi Yang Mandiri
Mahasiswa adalah pribadi yang mandiri. Berbeda dengan siswa yang pola pembelajarannya melulu disajikan pengetahuan dan wawasan baru, mahasiswa justru harus mengeksplorasi sendiri wawasan yang dimilikinya. Tidak hanya sekedar “disuapin” oleh dosen atau tenaga pengajar, tetapi mahasiswa harus mencari “makan”nya sendiri agar tidak kelaparan. Ketidaktergantungan mahasiswa dengan orang lain juga merupakan wujud dari mahasiswa yang mandiri.

5 hal diatas ialah hal yang membedakan mahasiswa dengan siswa secara umum. Tentunya masih banyak hal-hal lain yang membedakan kedua status tersebut. Menjadi mahasiswa adalah salah satu kemewahan yang dapat kita miliki, jangan siakan kesempatanmu ketika menjadi mahasiswa dengan membuang banyak waktu yang tidak bermanfaat ya, sobat skopers! Berprestrasilah. Bergeraklah. Lakukan perubahan kecil dalam dirimu. Jadilah agen perubahan minimal dalam lingkungan sekitarmu.

Panjang umur perjuangan, skopers!

Author: Ria Rizka A./ @riariskaa

Related Post

Leave a Comment

Jl. Sumbersekar, Perumahan Arjuna View No. 15A,
Kota Malang, Jawa Timur | Kode Pos : 65145
+62 812-1709-009
info@skopinindonesia.ruvodo.com

Support Links

2020 © All rights reverved. PT. Aplikasi Sukses Untuk Semua.